Ponpes Al-Furqon Sanden Bantul: Ponpes Modern, Unggul dengan Minimarket Digital

Siapa sangka sebuah pondok pesantren di Kabupaten Bantul telah memiliki minimarket yang dikelola dengan modern menggunakan kasir pos mirip dengan supermarket-supermaket modern. Adalah Pondok Pesantren Al-Furqon yang terletak di Bongos Kenti, Murtigading, Sanden, Kabupaten Bantul yang menjadi salah satu pesantren dengan unit usaha koperasi yang telah menjadi minimarket. Bank Indonesia Perwakilan DIY bersama dengan Syncore Indonesia menunjuk ponpes Al-Furqon menjadi salah satu ponpes yang didampingi untuk diakselerasi unit usahanya menjadi usaha unggul dan berkelanjutan.

Saat Tim Syncore melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Al-Furqon pada awal Juni 2021, Tim disambut pengurus minimarket dan kemudian bersama-sama melakukan pemetaan potensi unit usaha khususnya pada minimarket ponpes. Minimarket ini tergolong modern karena telah mengoperasikan mesin kasir dengan pencatatan yang memadai namun belum didukung printer transaksi yang bisa diserahkan kepada konsumen. Namun, salah satu yang belum dioperasikan adalah sistem pencatatan keluar masuk barang atau biasa disebut dengan stock opname sehingga menyulitkan pengurus untuk memetakan arus keluar masuk barang.

Setelah memahami masalah-masalah yang ada dalam unit usaha minimarket milik pondok pesantren yang berusia 46 tahun ini, Tim Syncore Indonesia bersama dengan Bank Indonesia DIY kemudian menyusun rencana pendampingan terhadap pesantren yang didirikan oleh Kiai Aziz Umar sejak tahun 1975. Pendampingan ini berfokus pada percepatan unit usaha minimarket agar siap bersaing, unggul dan berkelanjutan di masa pasca pandemi covid-19.

Beberapa pendampingan yang diberikan oleh Syncore Indonesia adalah dengan memberikan pelatihan berupa pelatihan penyusunan rencana bisnis (business plan) serta proyeksi realisasi anggaran. Pelatihan ini bertujuan agar pengurus unit usaha mampu memetakan potensi unit usaha kedepan tidak hanya berfokus pada satu hal saja, namun memiliki rencana bisnis yang terstuktur. Pelatihan ini dilakukan secara langsung berupa teori dan praktek, termasuk praktek penyusunan kertas kerja laporan keuangan dari bukti bukti transaksi usaha minimarket.

Kemudian untuk memperkuat struktur pengelolaan unit usaha minimarket agar lebih profesional, Tim Syncore memberikan pendampingan dan pelatihan penyusunan struktur organisasi dan tata kelola kelembagaan unit usaha minimarket, pendampingan ini juga menyasar potensi yang bisa dikembangkan minimarket misalnya dengann mempertemukan pengurus dengan distributor/supplier dari perusahaan start up berbasis syariah untuk memasok barang-barang kebutuhan pesantren. Syncore Indonesia telah lama bekerjasama dengan perusahaan start up unicorn dan decacorn yang memiliki nilai-nilai syariah sebagai nilai perusahaan sehingga dinilai cocok untuk bekerjasama dengan pesantren-pesantren di Indonesia.

Pendampingan selanjutnya adalah dengan melakukan pelatihan penyusunan standar operational procedure serta pemaparan hasil penyusunan SOTK di masing-masing unit usaha. Sesi ini juga menjadi sesi konsultasi antara pengurus minimarket dengan tim konsultan Syncore Indonesia yang rata-rata memiliki background sebagai ekonom dan akuntan. Selanjutnya proses pendampingan ditutup pada september 2021 dengan mempertemukan pengurus minimarket dengan Bank Indonesia dan Syncore Indonesia untuk dilakukan evaluasi proses pendampingan.

Tinggalkan Balasan