Ponpesgo.id – Terkadang kita berpikir kalau usaha yang baik dan bisa berkembang adalah usaha yang memiliki modal yang besar, kemudian para pekerjanya berasal dari universitas ternama, fasilitas mumpuni dan lain sebagainya.
Nah, jika memiliki modal kecil kemungkinan untuk membangun usaha akan sangat sulit dan tentunya kurang fasilitas yang mumpuni.
Semua pernyataan itu tidak bisa kita pungkiri, karena memang menjadi persepsi masyarakat Indonesia pada umumnya.
Ada sebuah cerita seorang pemuda yang gaya hidupnya sangat milenial dan selalu mengikuti setiap trend yang banyak digunakan.
Mulai dari tempat tongkrongannya, style berpakaiannya, gadgetnya selalu mengikuti apa yang lagi hits pada saat itu.
Baca Juga: Simak! Ini Alasan Kenapa Ponpes Sebagai Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah
Lalu bagaimana dia bisa mengikuti trend yang bila dihitung bisa menghabiskan banyak uang?
Lantas dia menjawab jika sebenarnya dia berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, tapi dia tidak pernah meminta ke orang tuanya untuk membiayai cara gaya hidupnya tersebut.
Kemudian muncul pertanyaan lagi, dari mana dia mendapatkan uang? Dia pun bercerita, pada awalnya dia seperti mahasiswa lainnya dan tidak begitu mengikuti trend.
Kemudian sampai dimana dia iseng-iseng untuk berjualan salah satu brand sepatu yang pada saat ini cukup terkenal di kalangan mahasiswa.
Dia mencoba bisnis itu bersama 2 temannya dan mulai menjual sepatu tersebut mulai dari toko online dan media sosial lainnya.
Di awal perintisan bisnisnya itu, tidak ada satupun pembeli dan itu berjalan selama beberapa bulan hingga 2 partner memutuskan untuk mundur dari usaha itu.
Dia sempat berpikir bahwa sangat berat memiliki usaha berjalan dengan modal yang sedikit, fasilitas yang minim, dan tidak ada kenalan atau relasi.
Dari hal itu dia belajar bahwa menjual suatu produk yang berkualitas akan sangat susah jika tidak ada jaringan relasi yang mumpuni.
Dia pun mencoba untuk membuka diri untuk memperluas relasi baik itu dari mahasiswa di kampus maupun dari kampus lain.
Dari situ dia mulai mendapat pembeli pertamanya. Hal itu selalu dia lakukan hingga pada saat ini dia mampu untuk menyewa ruko dan membuka Outlet sepatu sendiri.
Dari hal tersebut bisa dipetik sebuah kesimpulan bahwa terkadang alasan seseorang mengikuti trend atau gaya hidup untuk memperluas relasi dan pangsa pasarnya.
Baca Juga: Bagaimana Cara Melakukan Studi Kelayakan Bisnis Pesantren?
Itu semua hanya sekilas gambaran bahwa, sebaik apapun produk jika suatu unit usaha tidak memiliki network maka usaha akan stagnan.
Sebagai umat Islam kita mengetahui bahwa silaturahmi akan membuka pintu rezeki. Rezeki yang kita dapatkan pun bukan hanya sekedar uang namun bisa juga berupa:
- Ilmu untuk menghadapi suatu permasalahan,
- Mengetahui berbagai karakter individu dari berbagai latar belakang,
- Menambah pemahaman kita bahwa pikiran terbuka akan mempermudah setiap urusan dan masalah yang mungkin akan kita hadapi di masa depan.
Begitulah kajian hari Jumat terkait dengan networking atau relasi yang bisa membuka pintu rezeki lain yang sudah disiapkan oleh Allah SWT.