Bagaimana Cara Melakukan Studi Kelayakan Bisnis Pesantren?

Bagaimana Cara Melakukan Studi Kelayakan Bisnis Pesantren?

Contents

Ponpesgo.id – Sebelum memulai sebuah usaha disarankan untuk melakukan studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis kelayakan unit usaha. 

Secara umum studi kelayakan usaha merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mempelajari layak tidaknya sebuah usaha untuk dijalankan. 

Studi kelayakan ini bertujuan untuk meminimalisir adanya kerugian atau resiko bisnis. Terdapat beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk membuat studi kelayakan bisnis. 

Berikut penjelasan yang sudah dirangkum oleh tim Ponpesgo.id!

1. Analisis Eksternal dan Internal

Secara umum analisis eksternal dapat diartikan sebagai proses penelaahan faktor-faktor yang berada di luar unit usaha yang dapat mempengaruhi jalannya operasional. 

Singkatnya hal-hal yang berada di luar kendali unit usaha, seperti “apa saja yang menjadi ancaman” dan “peluang” bisnis pesantren. 

Sedangkan faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam unit usaha yang juga berpengaruh pada kegiatan operasional bisnis, seperti pada hal apa saja yang menjadi “kekuatan” dan “kelemahan” bisnis pesantren.

2. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats)

SWOT merupakan sebuah metode analisis perencanaan strategis yang digunakan untuk mengamati dan mengevaluasi faktor-faktor penghambat dan pendukung baik dari sisi internal maupun eksternal di sebuah bisnis. 

Analisis SWOT ini akan memudahkan pengelola bisnis mencapai tujuan unit usaha dan menentukan strategi bisnis yang tepat.

3. Proyeksi  Investasi, Biaya dan Pendapatan Usaha

Proyeksi keuangan merupakan sebuah perencanaan keuangan atau anggaran untuk usaha yang dijalani berisi perkiraan pendapatan yang akan diperoleh dan dihasilkan untuk periode tertentu serta proyeksi biaya untuk memperkirakan pembiayaan yang mungkin timbul. Adapun komponen proyeksi keuangan yakni:

  • Investasi: Kebutuhan investasi ini meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memulai usaha atau bisa juga disebut sebagai modal awal usaha. Pondok pesantren harus menghitung besarnya kebutuhan modal ini agar mengetahui apakah pondok pesantren sanggup mendirikan usaha ini atau tidak
  • Biaya: Proyeksi biaya adalah perkiraan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk dalam satu periode tertentu. Biaya sendiri dibagi menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variable (variable cost). Dapat dijelaskan bahwa Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang yang besarannya tetap, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan mengikuti jumlah barang yang diproduksi
  • Pendapatan: Proyeksi pendapatan dibutuhkan untuk menghitung besarnya laba yang didapat oleh pondok pesantren. Untuk dapat melakukan proyeksi pendapatan, cara sederhana yang dapat pondok pesantren lakukan adalah dengan memperkirakan berapa jumlah barang/jasa yang dapat terjual dalam satu periode tertentu,

4. Proyeksi Laba

Tahapan penting dalam menyusun studi kelayakan usaha adalah menghitung besarnya laba yang akan dihasilkan dari suatu kegiatan produksi barang/jasa. 

Proyeksi ini penting digunakan untuk mengetahui apakah bisnis pesantren mampu mendatangkan keuntungan atau tidak. 

Tujuan dari proyeksi ini yakni untuk mengetahui berapa besaran pendapatan yang akan diperoleh dalam periode waktu tertentu pada sebuah unit bisnis

5. Analisis Titik Impas / BEP

Titik impas atau break even point (BEP) adalah keadaan dimana total biaya sama dengan total pendapatan. 

Artinya pada posisi ini perusahaan tidak mengalami kerugian maupun keuntungan. Penggunaan analisis BEP dapat membantu pondok pesantren mengetahui jumlah barang yang harus diproduksi atau tingkat harga jual yang ditetapkan agar pondok pesantren tidak mengalami kerugian.

6. Pengembalian Modal (Payback Period)

Untuk mendukung perhitungan dari layak tidaknya suatu usaha kita juga bisa melihat dari lamanya waktu pengembalian investasi alias balik modal dengan menggunakan metode payback period. Pengelola bisnis bisa menggunakan cara ini untuk menentukan keputusan investasi bisnis pesantren.

Tinggalkan Balasan