Kegunaan Business Model Canvas Pada Bisnis Pesantren

Kegunaan Business Model Canvas Pada Bisnis Pesantren

Contents

Ponpesgo.id – Business Model Canvas (BMC) adalah suatu kerangka kerja yang membahas model bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas lukisan, agar dapat dimengerti dan mudah dipahami. 

Model ini digunakan untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah suatu model bisnis, agar mampu menghasilkan kinerja yang lebih optimal. 

BMC sangat membantu untuk mempercepat proses analisis kekuatan dan kekurangan bisnis. Sehingga, maka analisis kebutuhan dan profit dalam bisnis dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.

Baca Juga: Ikuti Webinar Transformasi Digital Pondok Pesantren Bersama Nujek Gratis!

Secara umum, BMC dikembangkan dengan mempertimbangkan 9 blok utama yang harus diperhatikan dalam memetakan model bisnis. 

Kesembilan blok utama ini, semua terangkum dalam satu canvas (1 halaman). Adapun 9 blok utama yang dikembangkan Business Model Canvas adalah sebagai berikut :

1. Segmen Pelanggan (Customer Segments)

Pelanggan adalah inti dari semua bisnis.Tanpa pelanggan perusahaan tidak akan hidup bertahan lama dan sering diperhatikan sebagai inti dari semua model bisnis dan biasanya dipikirkan di awal, karena menentukan produk atau jasa akan ditujukan kepada siapa. Setiap perusahaan harus menentukan segmen pelanggan mana yang akan dilayani

2.Proporsi Nilai (Value Propositions)

Proposisi nilai merupakan gabungan manfaat dari produk dan jasa yang diberikan perusahaan kepada pelanggan. Selain itu, value propositions menggambarkan tentang nilai tambah yang membedakan antara bisnis sendiri dengan bisnis lainnya. Secara umum, nilai tambah yang dimaksud berupa solusi dan juga inovasi yang ditawarkan oleh perusahaan.

3.Saluran Komunikasi (Channels)

Channels merupakan penghubung antara unit usaha dan pelanggan, dimana sebuah unit usaha dapat menyampaikan nilai atau manfaat dari produk kepada customer segment. Fungsi channels di antaranya meningkatkan kesadaran di antara para pelanggan tentang produk dan layanan perusahaan, menyediakan dukungan pelanggan pasca pembelian produk dan/atau jasa.

4.Hubungan Pelanggan (Customer Relationships)

Customer relationship adalah hubungan yang dibangun perusahaan bersama segmen pelanggan, dapat bersifat pribadi maupun umum. Tujuan dari customer relationships, yaitu meningkatkan interaksi dengan pelanggan dengan menjalin hubungan yang baik. Sehingga, pelanggan tidak berpaling ke produk kompetitor. Agar pelanggan tidak mudah berpaling ke bisnis yang lain, maka sangat diperlukan pengawasan yang ketat dan intensif.

5.Arus Pendapatan (Revenue Streams)

 Arus pendapatan menggambarkan uang tunai yang dihasilkan perusahaan. Terdapat dua jenis arus pendapatan pada model bisnis, yaitu pendapatan transaksi dan pendapatan berulang. Pendapatan transaksi merupakan pendapatan yang dihasilkan dari satu kali pembayaran pelanggan. Sedangkan, pendapatan berulang merupakan pendapatan dihasilkan dari pembayaran pelanggan berkelanjutan baik untuk memberikan proposisi nilai kepada pelanggan maupun menyediakan dukungan pelanggan pasca pembelian.

6.Sumber Daya (Key Resources)

Key resources merupakan sebuah elemen BMC yang berisikan daftar sumber daya apa saja yang diperlukan perusahaan untuk mewujudkan value proposition perusahaan seperti manusia, brand, peralatan, dan teknologi. Sumber daya yang disediakan untuk merealisasikan model bisnis, bisa berupa dukungan orang, alat atau perangkat lunak, dan lain-lain. sumber Daya (Key Resources) Key resources merupakan sebuah elemen BMC yang berisikan daftar sumber daya apa saja yang diperlukan perusahaan untuk mewujudkan value proposition perusahaan seperti manusia, brand, peralatan, dan teknologi. Sumber daya yang disediakan untuk merealisasikan model bisnis, bisa berupa dukungan orang, alat atau perangkat lunak, dan lain-lain.

7.Aktivitas Utama (Key Activities)

Key activities merupakan berbagai kegiatan yang perlu dilakukan untuk merealisasikan empat elemen, yaitu value proposition, customer segments, chanels, dan customer relationship. Hal ini mencakup segala aktivitas yang harus dilakukan seorang pelaku bisnis untuk menghasilkan produk atau layanan yang baik dan memuaskan. Pada lingkup ini yang harus dilakukan oleh perusahaan, yaitu branding, packaging, pasaran internet dan lainnya.

8.Kemitraan (Key Partnership)

Key partnership yakni pihak-pihak yang menjadi penentu terhadap jalannya suatu bisnis. Key Partnership mempengaruhi suksesnya suatu bisnis. Bisnis yang baik tidak hanya mampu menjalin hubungan dengan para pelanggan saja, tapi juga dengan pihak yang bersangkutan lainnya seperti pemasok dan tim pemasaran. Misalnya yang dikembangkan adalah platform ecommerce, bisa jadi yang menjadi rekanan utamanya adalah pemasok baran

Baca Juga: Pentingnya SOP Bagi Unit Usaha Ponpes

9.Struktur Biaya (Cost Structure)

Cost Structure menggambarkan biaya-biaya yang perlu dikeluarkan untuk mengembangkan, memasarkan dan mendistribusikan layanan yang berhasil dikembangkan startup. Lalu meliputi biaya-biaya apa saja yang harus dikeluarkan untuk membentuk, memproduksi dan memasarkan produk atau layanan bisnis. Dengan pengelolaan biaya yang benar, bisnis yang kita jalankan akan menjadi lebih efisien, hemat dan meminimalkan risiko kerugian.

Satu Balasan pada “Kegunaan Business Model Canvas Pada Bisnis Pesantren”

  1. Pingback: Insyaallah Berkah! Berikut Enam Rekomendasi Unit Usaha untuk Pondok Pesantren - Ponpesgo

Tinggalkan Balasan